Cover

Dukung Peningkatan Mutu, SDI Malengkeri Bertingkat I Libatkan 12 Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Mendalam

Makassar, Mapress.co.id – UPT SPF SD Inpres Mallengkeri Bertingkat I mengirimkan 12 (dua belas) guru wali kelas untuk mengikuti kegiatan Praktik Kolaborasi Pembelajaran Mendalam yang digelar oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) se-Kecamatan Tamalate pada 1, 3, dan 4 Oktober 2025.

Kegiatan tersebut berlangsung di dua lokasi, yakni Erlangga dan Hotel Prima Makassar, dengan melibatkan ratusan guru dari berbagai jenjang pendidikan.

Kepala SDI Mallengkeri Bertingkat I, Hj. Rosnaeni, S.Pd, M.Pd, menuturkan bahwa pihak sekolah berkomitmen penuh untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran melalui pelatihan dan kolaborasi.

“Jumlah guru yang kami ikutkan ada dua belas wali kelas. Harapan saya, sekolah menyetujui kegiatan ini agar guru-guru saya bisa memahami, menerapkan, dan mengaplikasikan pembelajaran mendalam di kelas masing-masing,” ujar Hj. Rosnaeni, saat ditemui usai kegiatan. Sabtu (04/10/2025)

Ia menambahkan, praktik pembelajaran mendalam menjadi langkah penting agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna.

“Tentu harapan saya tidak hanya guru di SDI Mallengkeri Bertingkat I, tetapi semua guru di Kecamatan Tamalate bisa melakukan hal yang sama. Dengan begitu, kualitas pembelajaran bisa meningkat secara merata,” jelas Hj. Rosnaeni.

Kegiatan yang diinisiasi K3S dan KKG Tamalate ini diharapkan mampu menjadi wadah berbagi pengalaman sekaligus memperkuat kolaborasi antar guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif.

Dalam kegiatan tersebut, hadir sebagai pemateri Dr. Thamrin Paelori, M.Pd., Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kota Makassar.

Ia menekankan bahwa guru saat ini tidak cukup hanya memahami konsep, melainkan harus mampu mengimplementasikan pembelajaran mendalam secara kreatif dan bermakna.

“Intinya sekarang bukan lagi menjelaskan konsep deep learning, melainkan bagaimana implementasinya. Guru harus mulai memberi pengalaman belajar mendalam yang bermakna, menyenangkan, dan berpusat pada peserta didik,” ujar Dr. Thamrin.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

“Sekreatif apa pun guru, kalau tidak menggunakan teknologi, pasti akan lambat. Bahkan sekarang banyak guru sudah memanfaatkan ChatGPT dan AI untuk desain pembelajaran. Guru tidak boleh gaptek,” tegasnya.

Kegiatan ini dibagi ke dalam tiga fase dengan total peserta mencapai 420 guru. Fase pertama dilaksanakan di Erlangga, sedangkan fase B dan C berlangsung di Hotel Prima Makassar.

Melalui kegiatan ini, guru-guru diharapkan mampu memperkuat kolaborasi sekaligus membawa dampak positif dalam peningkatan mutu pembelajaran di Kecamatan Tamalate.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *