Makassar, Mapress.co.id – Aksi demo kembali dilakukan oleh siswa UPT SMAN 11 Makassar. Kali ini, ratusan siswa melakukan demo di sekolahnya meminta Nuraliyah dicopot dari kepala sekolah.
Dalam keterangannya, salah satu siswa yang juga calon Ketua OSIS, Muhammad Sandy mengatakan aksi demo ini kami lakukan sudah yang ketiga kalinya. Yang pertama itu, Senin (15/07/2024), dan yang kedua, Rabu (25/09/2024) terkait kasus pungutan liar (pungli) pengambilan ijazah yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Kemudian yang ketiga, tepatnya hari ini, Jum’at (14/02/2025) Sandy menyampaikan aksi demo ini terkait pencekalan saya sebagai calon Ketua OSIS, dan intimidasi yang dilakukan oleh kepsek kepada para guru.
Menurut Sandy menjelaskan, pemilihan Ketua OSIS sebelum-sebelumnya selalu dilakukan secara terbuka, kini dilakukan secara tertutup.
Awalnya kata Sandy, yang mencalonkan jadi Ketua OSIS berjumlah 3 orang, dan sudah dibuatkan surat pernyataan yang ditandatangani Wakasek Kesiswaan. Setelah ditandatangani, dan kepsek mengetahui saya mencalonkan, maka dibuatkan persyaratan baru, sehingga bisa mencekal saya maju di pemilihan Ketua OSIS. Padahal ada calon lain yang terlibat aksi demo.
“Saya punya bukti dokumentasinya, dan yang bersangkutan mengakui sendiri. Kenapa cuman saya yang di cekal. Saya cuman minta keadilan. Inilah matinya demokrasi. Smanses tidak ingin ada pencekalan terhadap calon yang ingin mengikuti proses pemilihan Ketua OSIS,” ujarnya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa, Nuraliyah sebagai kepala sekolah mempunyai kepribadian otoriter, bukan pendidik yang bisa mengayomi kami guru dan siswa di SMAN 11 Makassar.
“Kami berharap Pj Gubernur dan Pak Kadisdik Sulsel segera mencopot Nuraliyah demi menyelamatkan marwah SMAN 11 Makassar,” tegasnya.
Sementara pemerhati pendidikan, Andi Jaka Malageni, SH, menyikapi persoalan yang ada di SMAN 11 Makassar.
Dalam keterangannya, Jeje (sapaan akrabnya) menyampaikan Kepala SMAN 11 Makassar sudah berulang kali bermasalah, termasuk kasus pungli dan sifat arogan, serta suka mengancam/mengintimidasi guru dan siswa.
Apalagi, menurut Jeje mengatakan laporan terkait pungli pengambilan ijazah sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan, Inspektorat Sulsel dan Ombudsman Sulsel.
“Jadi kami meminta kepada Ombudsman Sulsel untuk segera melaporkan dan mendesak Pj Gubernur Sulsel dan Kadisdik Sulsel untuk melakukan mutasi atau non job terhadap Nuraliyah. Jangan tebang pilih. Terakhir Kepsek SMAN 19 Makassar, Ahkyar di non job dengan kasus serupa (pungli),” pintanya.

















